
Source: riaupos.com
STADION Rumbai mengkhawatirkan! Inilah sinyal yang diberikan oleh tim verifikasi dari PT Liga Indonesia (sebelumnya bernama BLI), saat melakukan verifikasi awal stadion yang akan menjadi home base PSPS Pekanbaru tersebut, Ahad (9/8) lalu. Bahkan, mereka dengan berkelakar mengatakan, perlu banyak jin meloloskan stadion ini agar masuk standar Liga Super pada 25 September mendatang.
PT Liga Indonesia secara resmi menurunkan tim verifikasinya ke Pekanbaru, Ahad (9/8) lalu untuk mengecek persiapan PSPS menghadapi Indonesia Super League (ISL) atau Liga Super, terutama terkait infrastruktur. Hasilnya, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan PSPS.
PSPS merupakan tim promosi Liga Super 2009/2010 yang pertama dikunjungi tim verifikasi PT Liga Indonesia. Ahad (9/8) lalu, dua utusan PT Liga Indonesia yakni Lano Mahardika (manajer lisensi /ketua tim aspek infrastruktur verifikasi) dan Darwis Satmoko (manajer admistrasi kompetisi) meninjau langsung Stadion Rumbai.
Ada empat aspek yang dinilai kedua utasan tim verifikasi tersebut. Keempatnya adalah lapangan, ruang stadion, penerangan dan tribun. Dari empat aspek tersebut, Stadion Rumbai dinyatakan tak layak untuk Liga Super. ‘’Rumbai mengkhawatirkan sekali,’’ ujar Lano Mahardika didampingi Darwis Satmoko ketika ditemui Riau Pos, Senin (11/8) kemarin.
Secara rinci, Lano menjelaskan, dari aspek lapangan rumput stadion rumbai tak layak karena terlihat mengering dan botak, drainase rusak dan tekstur tanah lapangannya juga keras dan bisa membuat pemain rawan cedera. Untuk aspek ruang stadion, Rumbai hanya memiliki ruang ganti pemain, sedangkan ruang wasit tak layak, bahkan ruang pers dan medis tak ada
Untuk aspek penerangan atau lampu, Lano mengatakan saat ini Rumbai memang memiliki lampu yang sudah terpancang beberapa sudut. Tapi, karena sudah lama tak digunakan maka perlu di upgrade lagi. Pasalnya, untuk siaran langsung televisi daya pancar yang diperlukan minimal 1200 lux.
‘’Distribusi lampu harus merata disetiap sudut. Itu untuk lapangan. Tapi, dalam ruang juga harus punya penerangan yang cukup. Saat ini, ruangan dalam stadion cukup gelap. Untuk ukuran penerangan ini, akan ada tim lain lagi yang akan turun mengecek langsung daya pancarnya,’’ ujar Lano.
Aspek tribun, Rumbai juga tak memenuhi syarat karena kenyamanan dan keamanan penonton termasuk pers masih kurang. Akses keluar masuk stadion kurang banyak sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu, pintu darurat juga tak ada. Selain itu, toilet juga kurang, berdasarkan ketentuan, setiap 1000 penonton perbandingannya harus ada lima toilet.
‘’Jadi masih banyak PR yang harus diselesaikan PSPS jika ingin tampil di Liga Super. Kalau melihat kondisi seperti ini, sepertinya PSPS perlu banyak jin,’’ ujar Lano. ‘’Tapi, tak hanya PSPS yang punya tanggungj awab ini, tapi semua komponen harus bisa menyelamatkan PSPS,’’ tambahnya.
Bisa Diselamatkan
Tim verifikasi PT Liga Indonesia ini memberikan deadline buat PSPS untuk melakukan perubahan secara signifikan hingga 25 September mendatang. ‘’Saya rasa PSPS bisa diselamatkan asal semua pihak seperti termasuk Pemprov Riau, Pemko Pekanbaru dan swasta berkerja sama. Kasihan PSPS, perjuangan keras naik ke Liga Super, jadi sia-sia hanya karena masalah home ground,’’ ujar Darwis.
Ya, jika Stadion Rumbai tak memenuhi standar Liga Super dan tak juga direhab hingga deadline berakhir, maka sanksi berat akan diterima PSPS, yakni langsung turun dua kasta atau tergegradasi ke Divisi I. Pasalnya, PT Liga Indonesia tak mengizinkan tim Liga Super berpindah-pindah home ground selama kompetisi berjalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk merehab Stadion Rumbai tersebut, dianggarkan dana sebesar Rp2,9 miliar. Dana perbaikan ini rencananya akan dimasukkan dalam APBD perubahan. ‘’Kami memang mengajukan dana Rp2,9 miliar dan berharap semuanya direalisasi. Tapi, kemungkinan tak semua direalisasi tetap ada,’’ ujar manajer PSPS, Dastrayani Bibra, beberapa waktu lalu.
Tapi, apakah dana ini bisa dicairkan sebelum deadline berakhir? Apalagi, Kepala Bappeda Riau, Emrizal Pakis, sempat mengatakan dana renovasi Stadion Rumbai tak dianggarkan dalam APBD tahun ini, tapi di tahun 2010 ada.
Sementara itu, salah satu pengurus PSPS, Dityo Pramono yang mendampingi tim verifikasi meninjau PSPS mengatakan, memang kalau berharap dari dana APBD yang diajukan target untuk merenovasi Stadion Rumbai tak akan tercapai. Pasalnya, kalau pun cair dana tersebut, perlu prosedur yang memakan waktu.
‘’Untuk lelang tender proyek saja perlu waktu satu bulan. Jadi, tak mungkin terkejar. Untuk itu, kami berharap ada pihak spansor yang bisa bekerja sama menyelamatkan PSPS. Namun, tentunya semua pihak juga diharapkan mau mendukung PSPS,’’ tegasnya.
Tanggal 25 September jaraknya tinggal sekitar 40-45 hari dari sekarang. Jika tak lolos verifikasi, tegakah kita melihat PSPS bertarung di Divisi I kembali, setingkat dengan PS Pelalawan, PSIB Bengkalis dan PSBS Bangkinang?(hbk)
No comments:
Post a Comment